Senin, 19 Desember 2016

Pancasila Ditengah Globalisasi





Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara,itu membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia.
Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa Indonesia yang berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi perlu diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tidak harus kehilangan jatidiri meskipun hidup ditengah-tengah pergaulan dunia. Masyarakat yang hidup di tengah kebudayaan asing, tidak menutup kemungkinan untuk meninggalkan budayanya sendiri.
Perlu diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini wajah kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing akan berdampak sama seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih menyakitkan.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain. Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet yang terkenal anti dunia luar tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri. Saat ini, konsep pembangunan modern harus membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri.
Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya. Namun  persoalannya, dalam kondisi yang serba terbuka seperti saat ini justru jati diri bangsa Indonesia tengah berada pada titik nadi.
Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap secara menyeluruh. Nilai-nilai yang datang dari luar  dinilai bagus, sedangkan nilai-nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalam hati  rakyat, kini dinilai kurang fleksibel. Lihat saja sistem demokrasi yang kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada faham liberalisme. Padahal, negara Indonesia seperti ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan Sidang Umum PBB menganut paham demokrasi Pancasila yang berasaskan gotong royong, kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.
Sistem politik yang berkembang saat ini sejalan dengan paham liberalisme dan semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM)  disalahartikan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau mengganggu hak orang lain. Budaya dari luar, khususnya paham liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian.
Dalam kondisi seperti itu, peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai apa saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .

OPINI:
Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan . Globalisasi selalu memiliki dampak positif dan juga negatif, sekarang bagaimana cara kita menghadapi dan menyeleksi dampak globalisasi yang datang? ya kita sebenarnya beruntung sebagai warga Indonesia karena memiliki pancasila, pancasila yang sebagai dasar negara juga sebagai dasar berkehidupan kebangsaan. Pancasila mencerminkan cara kita hidup bernegara dalam masyarakat yang sangat beragam ini. Sebagai suatu bangsa yang besar dan berbudaya jangan sampai kita ikut terseret kenegatifan dari globalisasi. Kita harus menjaga budaya kita sebagai bangsa Indonesia dengan menyeleksi dampak globalisasi apakah masih sesuai dengan identitas kita dengan dasar pancasila atau justru melenceng jauh dari pancasila. Karena pancasila adalah identitas kita sebagai warga negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar